Indonesia sebagai Negara demokrasi berlandaskan pada
sistem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Semua kebijakan
pemerintahan didasari untuk kepentingan rakyat. Rakyat berhak untuk berpartisipasi
mengutarakan aspirasinya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan
pemerintah. Suatu negara demokrasi dapat berjalan sebagaimana mestinya hanya
apabila peran serta dan aspirasi rakyat secara nyata menjadi motor penggerak dalam
penyelenggaraan sitem pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indonesia, salah
satu bentuk penyaluran aspirasi rakyat dapat disampaikan melalui perantara Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) ataupun Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Rakyat jugalah yang menentukan
siapa kandidat yang akan menjadi anggota DPR ataupun DPD melalui pemilu. Selain
untuk memilih anggota DPR dan DPD, aspirasi rakyat juga digunakan untuk
menentukan presiden Indonesia.
Banyak janji-janji yang digemborkan oleh para calon
legislatif dan calon presiden untuk meyakinkan masyarakat agar bersedia memilih
mereka. Tapi apakah janji-janji tersebut cukup efektif untuk membuat masyarakat
memilih mereka? Menurut survey, setiap periode pemilu masih banyak rakyat yang
menjadi golongan putih (golput) yaitu golongan masyarakat yang tidak ikut serta
memilih dalam pemilu legislatif dan presiden. Apa yang menyebabkan hal ini
terjadi?
Ketika masyarakat yang golput tersebut ditanya,
kebanyakan menjawab sudah tidak percaya lagi dengan janji-janji dalam kampanye
calon legislatif dan calon presiden. Banyak kekecewaan masyarakat terhadap
pemerintahan salah satu contohnya karena melihat korupsi yang semakin banyak
terungkap di media. Secara awam saya sendiri sebagai bagian dari masyarakat,
sangat kesal melihat kasus-kasus korupsi tersebut, karena mengapa para pejabat
pemerintah yang notabenenya dipilih untuk mengutamakan kepentingan rakyat, tapi
justru malah merugikan rakyat dan negara. Dimana janji-janji yang katanya akan
mengutamakan kepentingan rakyat? Apakah mereka sudah lupa? Ataukah janji-janji
itu hanya sekedar untuk pencitraan semata?. Dengan menganalisis fenomena ini,
rasanya wajar hal ini menyebabkan kurangnya minat dan kesadaran masyarakat untuk
ikut serta dalam pemilu.
Selain itu alasan lain mengapa golput adalah karena
mempunyai kesibukan yang tidak mungkin untuk ditinggalkan sehingga membuatnya
tidak sempat untuk memilih. Kesibukan tersebut misalnya seperti bekerja. Namun
mengenai hal ini, pemerintah sudah mencoba mengantisipasinya yaitu dengan
menyediakan TPS khusus di lingkungan pekerjaan yang memang tidak mungkin
ditinggalkan, contohnya TPS di rumah sakit. Kebijakan lainnya adalah pemerintah
juga telah menetapkan hari pelaksanaan pemilu sebagai hari libur nasional.
Dengan aktivitas yang diliburkan, diharapkan tidak ada lagi alasan rakyat tidak
ikut pemilu karena pekerjaan.
Terlepas dari kesibukan kita masing-masing serta
kekecewaan terhadap apa yang terjadi dalam sistem pemerintahan Indonesia, kita
harus mengingat kembali identitas kita sebagai negara demokrasi. Identitas
rakyat dalam negara demokrasi adalah sebagai pelaksana demokrasi itu sendiri. Rakyat
memiliki kewajiban memajukan kehidupan bangsa dengan berperan serta dalam
penyelenggaraan pemerintah, contoh praktisnya dengan menggunakan hak pilih kita
dalam pemilu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
peserta pemilu yang baik, yaitu :
Pertama, tingkatkan kesadaran diri bahwa anda adalah bagian dari perubahan
Indonesia. Suara anda adalah salah satu penentu arah perubahan itu. Mungkin
anda berpikir bila kehilangan satu suara saja tidak akan memberi dampak apa-apa.
Tapi bayangkan apabila ada seribu orang bahkan lebih yang melakukan hal itu.
Bukankah pada akhirnya hal tersebut akan memberikan dampak yang besar?
Kedua, gali informasi tentang para calon legislatif
dan calon presiden. Pelajari tentang identitas mereka dan apa saja yang telah
mereka lakukan terhadap masyarakat maupun bagi negara. Di era teknologi
sekarang, kita dapat dengan mudah menggunakan fasilitas internet untuk menggali
informasi dan memperkaya wawasan kita tentang para calon legislatif dan calon
presiden.
Ketiga, tentukanlah dengan cermat siapa calon
legislatif dan calon presiden yang paling sesuai dengan kriteria yang baik menurut
anda. Usahakanlah menentukan pilihan anda secara objektif.
Keempat, laksanakanlah sesuai waktu yang ditentukan
untuk datang ke TPS menggunakan hak pilih tersebut yang merupakan wujud
proaktif anda sebagai bagian dari penentu perubahan dan kemajuan Indonesia.
Selanjutnya perhatikan bagaimana prosedur untuk memilih. Pastikan suara anda
nantinya sah diterima secara hukum.
0 komentar:
Posting Komentar