Kamis, 10 April 2014

Intelegensi


 Intelegensi atau kecerdasan, merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang dimiliki oleh manusia. Intelegensi adalah  Kemampuan kognitif yang dimiliki individu untuk mempelajari pengalaman baru, penalaran dan untuk menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan efektif. Beberapa pengertian tentang intelegensi menurut beberapa tokoh diantaranya yaitu :
1.       Francis Galton
Galton adalah tokoh pertamaa yang mempopulerkan istilah intelegensi. Menurut Galton intelegensi adalah faktor umum tunggal yang merupakan dasar untuk kemampuan spesifik yang lain.
2.      Charles Spearman
Menurut Spearmen intelegensi adalah kemampuan seseorang untuk berpikir dan menimbang. Spearman mengatakan bahwa orang punya intelegensi umum yang disebut g, dan tipe intlegensi spesifik yang disebut s.
3.      David Wechsler
Menurut Wechsler intelegensi adalah kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah untuk beradaptasi dan menguasai lingkungan secara efektif.
4.      William Stern
Intelegensi adalah kesanggupan jiwa untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam situasi yang baru.

Perbedaan Pandangann Tentang Intelegensi
Beberapa psikolog berargumen bahwa intelegensi bukanlah faktor tunggal tetapi merupakan kumpulan dari beberapa kemampuan spesifik. Dengan kata lain setiap orang mempunyai keterampilan kognitif/kemampuan spesifik tertentu yang lebih menonjol dibandingkan dengan orang lain. Tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang intelegensi spesifik adalah

1. Louis Thurstone
 Mengatakan bahwa orang mempunyai tujuh kemampuan intelektual spesifik, yang disebut dengan kemampuan mental primer yaitu :
1)      Pemahaman verbal
2)      Kemampuan angka
3)      Kefasihan kata
4)      Visualisasi spasial
5)      Memori asosiatif
6)      Penalaran
7)      Kecepatan persepsi

2. Robert J. Sternberg
Menurut teori intelegensi triarkis Sternberg, intelegensi muncul dalam bentuk:
1)      Intelegensi analitis à kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan mempertentangkan.
2)      Intelegensi kreatif à kemampuan untuk mencipta, mendesain, menemukan dan mengimajinasikan.
3)      Intelegensi praktis à kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan mempraktikkan.

3. Howard Gardner
Gardner percaya bahwa ada delapan tipe intelegensi spesifik atau kerangka pikiran. Tipe ini dideskripsikan dengan contoh pekerjaan yang merefeleksikan kekuatan masing-masing kerangka. Delapan tipe tersebut adalah
1)      Intelegensi verbal: kemampuan yang berkaitan tentang penggunaan bahasa secara umum.
2)      Intelegensi matematika: kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika.
3)      Intelegensi spasial: kemampuan untuk berpikir tiga dimensi.
4)      Intelegensi tubuh-kinestetik: kemampuan cerdas dalam hal-hal fisik/gerak tubuh.
5)      Intelegensi musik: sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara.
6)      Intelegensi intrapersonal: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupannya secara efektif.
7)      Intelegensi interpersonal: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan orang lain.
8)      Intelegensi naturalis: kemampuan untuk mengamati serta memahami alam dan sistem buatan manusia

Fluid dan Crystallized Intelligence
Fluid intelligence adalah kemampuan untuk belajar dan memproses secara cepat informasi serta menciptakan strategi baru untuk mengatasi permasalahan yang baru. Sedangkan crystallized intelligence adalah kemapuan untuk menggunakan informasi dan kemapuan yang telah dipelajari sebelumnya untuk memecahkan permasalahan yang biasa dihadapi.

Perbedaan antara fluid intelligence dengan crystallized intelligence terletak pada penggunaannya pada situasi dan usia-usia tertentu. Contohnya, untuk menangani masalah-masalah dalam perkuliahan dibutuhkan fluid intelligence untuk memproses informasi-informasi baru secara cepat dan melekatkannya  dalam memori, sedangkan untuk menangani masalah-masalah kehidupan, seperti jalan menuju sukses, mengatasi kemiskinan, dan menjalani hidup yang lebih bahagia menekankan pada crystallized intelligence, yang biasanya lebih sering dietrapkan oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut. Inilah alasan mengapa tugas-tugas kepemimipinan lebih sering diserahkan kepada orang-orang yang telah mencapai usia 40 tahun.

Pengukuran Intelegensi
1. Tes Binet oleh Alfred Binet
Dalam tes Binet, mengukur kemampuan mulai dari menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan mendefinisikan konsep abstrak. Binet mengembangkan konsep mental age (MA). Cara mengetahui mental  age adalah dengan melihat berapa  jumlah pertanyaan yang bisa terjawab dengan benar kemudian melihat dengan jumlah jawaban tersebut berada pada rata-rata usia berapa.  Tes binet direvisi berkali-kali untuk disesuaikan dengan kemajuan dalam pemahaman intelegensi dan tes intelegensi. Revisi-revisi ini disebut tes Stanford-Binet (sebab revisi itu dilakukan di Stanford University).

William Stern menciptakan konsep perhitungan Intellegence Quotient (IQ)
(IQ) = MA/CA x 100
MA = mental age/usia mental
CA = chronological age/usia kronologis

2.  Skala Wechsler  oleh David Wechsler
 Tes ini mencakup WPPSI-R untuk anak usia 4-6 setengah tahun, WISC-R untuk anak dan remaja usia 6-16 tahun, WAIS-R untuk dewasa . Selain menunjukan IQ secara keseluruhan, skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja. Ini membuat peneliti bisa melihat dengan cepat pola-pola kekuatan dan kelemahan dalam area intelegensi murid yang berbeda-beda.

0 komentar:

Posting Komentar