Intelegensi atau kecerdasan,
merupakan suatu kemampuan tertinggi dari jiwa makhluk hidup yang dimiliki oleh
manusia. Intelegensi adalah Kemampuan
kognitif yang dimiliki individu untuk mempelajari
pengalaman baru, penalaran dan untuk menyelesaikan masalah kehidupan
sehari-hari dengan efektif. Beberapa pengertian tentang intelegensi menurut
beberapa tokoh diantaranya yaitu :
1. Francis Galton
Galton adalah tokoh pertamaa yang mempopulerkan
istilah intelegensi. Menurut Galton intelegensi adalah faktor umum tunggal yang
merupakan dasar untuk kemampuan spesifik yang lain.
2. Charles
Spearman
Menurut Spearmen intelegensi adalah
kemampuan seseorang untuk berpikir dan menimbang. Spearman mengatakan bahwa
orang punya intelegensi umum yang disebut g, dan tipe intlegensi spesifik yang
disebut s.
3. David
Wechsler
Menurut Wechsler intelegensi adalah
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah untuk
beradaptasi dan menguasai lingkungan secara efektif.
4. William
Stern
Intelegensi adalah kesanggupan jiwa
untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan tepat dalam situasi yang baru.
Perbedaan
Pandangann Tentang Intelegensi
Beberapa psikolog berargumen bahwa intelegensi
bukanlah faktor tunggal tetapi merupakan kumpulan dari beberapa kemampuan spesifik.
Dengan kata lain setiap orang mempunyai keterampilan kognitif/kemampuan
spesifik tertentu yang lebih menonjol dibandingkan dengan orang lain.
Tokoh-tokoh yang mengemukakan tentang intelegensi spesifik adalah
1. Louis Thurstone
Mengatakan
bahwa orang mempunyai tujuh kemampuan intelektual spesifik, yang disebut dengan
kemampuan mental primer yaitu :
1) Pemahaman
verbal
2) Kemampuan
angka
3) Kefasihan
kata
4) Visualisasi
spasial
5) Memori
asosiatif
6) Penalaran
7) Kecepatan
persepsi
2. Robert J. Sternberg
Menurut teori intelegensi triarkis Sternberg,
intelegensi muncul dalam bentuk:
1) Intelegensi
analitis à
kemampuan untuk menganalisis, menilai, mengevaluasi, membandingkan, dan
mempertentangkan.
2) Intelegensi
kreatif à
kemampuan untuk mencipta, mendesain, menemukan dan mengimajinasikan.
3) Intelegensi
praktis à
kemampuan untuk menggunakan, mengaplikasikan, mengimplementasikan, dan
mempraktikkan.
3. Howard Gardner
Gardner percaya bahwa ada delapan tipe intelegensi
spesifik atau kerangka pikiran. Tipe ini dideskripsikan dengan contoh pekerjaan
yang merefeleksikan kekuatan masing-masing kerangka. Delapan tipe tersebut
adalah
1) Intelegensi
verbal: kemampuan yang berkaitan tentang penggunaan bahasa secara umum.
2) Intelegensi
matematika: kemampuan untuk menyelesaikan operasi matematika.
3) Intelegensi
spasial: kemampuan untuk berpikir tiga dimensi.
4) Intelegensi
tubuh-kinestetik: kemampuan cerdas dalam hal-hal fisik/gerak tubuh.
5) Intelegensi
musik: sensitif terhadap nada, melodi, irama, dan suara.
6) Intelegensi
intrapersonal: kemampuan untuk memahami diri sendiri dan menata kehidupannya
secara efektif.
7) Intelegensi
interpersonal: kemampuan untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan
orang lain.
8) Intelegensi
naturalis: kemampuan untuk mengamati serta memahami alam dan sistem buatan
manusia
Fluid
dan Crystallized Intelligence
Fluid
intelligence adalah kemampuan untuk belajar dan
memproses secara cepat informasi serta menciptakan strategi baru untuk
mengatasi permasalahan yang baru. Sedangkan crystallized
intelligence adalah kemapuan untuk menggunakan informasi dan kemapuan yang
telah dipelajari sebelumnya untuk memecahkan permasalahan yang biasa dihadapi.
Perbedaan antara fluid intelligence dengan crystallized intelligence terletak pada penggunaannya pada situasi dan usia-usia tertentu. Contohnya, untuk menangani masalah-masalah dalam perkuliahan dibutuhkan fluid intelligence untuk memproses informasi-informasi baru secara cepat dan melekatkannya dalam memori, sedangkan untuk menangani masalah-masalah kehidupan, seperti jalan menuju sukses, mengatasi kemiskinan, dan menjalani hidup yang lebih bahagia menekankan pada crystallized intelligence, yang biasanya lebih sering dietrapkan oleh orang-orang yang sudah berusia lanjut. Inilah alasan mengapa tugas-tugas kepemimipinan lebih sering diserahkan kepada orang-orang yang telah mencapai usia 40 tahun.
Pengukuran
Intelegensi
1. Tes Binet oleh Alfred Binet
Dalam tes Binet, mengukur kemampuan mulai dari menyentuh
telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan ingatan dan
mendefinisikan konsep abstrak. Binet mengembangkan konsep mental age (MA). Cara
mengetahui mental age adalah dengan melihat berapa jumlah pertanyaan yang bisa terjawab dengan
benar kemudian melihat dengan jumlah jawaban tersebut berada pada rata-rata
usia berapa. Tes binet direvisi
berkali-kali untuk disesuaikan dengan kemajuan dalam pemahaman intelegensi dan
tes intelegensi. Revisi-revisi ini disebut tes Stanford-Binet (sebab revisi itu
dilakukan di Stanford University).
William
Stern menciptakan konsep perhitungan Intellegence
Quotient (IQ)
(IQ)
= MA/CA x 100
MA
= mental age/usia mental
CA
= chronological age/usia kronologis
2. Skala
Wechsler oleh David Wechsler
Tes ini
mencakup WPPSI-R untuk anak usia 4-6 setengah tahun, WISC-R untuk anak dan
remaja usia 6-16 tahun, WAIS-R untuk dewasa . Selain menunjukan IQ secara
keseluruhan, skala Wechsler juga menunjukkan IQ verbal dan IQ kinerja. Ini
membuat peneliti bisa melihat dengan cepat pola-pola kekuatan dan kelemahan
dalam area intelegensi murid yang berbeda-beda.
0 komentar:
Posting Komentar