Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam atau tujuh tahun, oleh orangtua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan; oleh para pendidik dinamakan usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi sebagai prakelompk, penjelajah atau usia bertanya. Pada perkembangan ini terjadi perkembangan yang meliputi perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan kognitif dan perkembangan sosial. Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan fisik secara kesuluruhan seperti tinggi badan, berat badan, pertumbuhan otak, gigi, tulang dan otot. Perkembangan motorik ditunjukan melalui perkembangan aktivitas gerak anggota tubuh secara keseluruhan. Perkembangan kognitif merujuk pada bagaimana pikiran, kecerdasan dan proses bahasa mengalami perubahan seiring kematangan seseorang. Sedangkan perkembangan sosial-emosional adalah yang menyangkut tentang bagaimana anak belajar menjalin kontak sosial dengan orang-orang yang ada di luar rumah, terutama dengan anak sebayanya dan berbagai perkembangan emosi yang dirasakan.
Beberapa istilah yang diberikan pada hal-hal
berkaitan dengan masa kanak-kanak awal sampai akhir adalah:
Preschool
age yang
menunjukan bahwa harapan dan tekanan yang diharapkan pada masa ini sangat
berbeda dari yang nanti anak alami saat ia masuk sekolah.
·
Pregang
age menunjukan
bahwa anak mulai belajar pada hal-hal yang bersangkutan dengan prilaku
sosialnya kelak.
·
Exploratory
age menunjuk
pada minat yang besar dari anak untuk bertanya apa saja yang ada di sekitarnya.
·
Imitative
age menunjuk
pada kecenderungan anak untuk mengikuti cara bicara atau prilaku apa saja yang
ada di sekitarnya.
·
Creative
age menunjuk
pada setiap anak yang tampak lebih kreatif.
1. Perkembangan
Fisik
Tinggi badan dan berat badan pada setiap anak
memiliki perbedaan. Perbedaan ini ditentukan oleh faktor ras, keturunan,
pemberian nutrisi dan faktor lain yang dimiliki setiap anak dalam riwayat
hidupnya. Dalam masa ini otot-otot anak menjadi lebih kuat dan tulang-tulang
tumbuh menjadi besar dan keras. Otak pun lebih berkembang sekitar 75% dari
berat otak dewasa. Gigi masih merupakan gigi susu dan akan berganti pada
perkembangan berikutnya dengan gigi tetap.
2. Perkembangan
motorik
Ciri utama anak usia prasekolah adalah bergerak.
Perkembangan motorik secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu
ketarmpilan tangan dan keterampilan kaki. Melalui keterampilan tangan, anak
pada masa ini sudah belajar mandiri tidak hanya melakukan aktivitas harian
seperti mandi, berpakaian, makan menggunakan sendok, menyisir rambut, mengecat,
mencoret dan kegiatan lainnya. Sedangkan dengan keterampilan kaki anak belajar
berjalan, melompat, berlari cepat dan memanjat.
3. Perkembangan
Kognitif
Dalam teori perkembangan kognitif Piaget masa
kanak-kanak awal ini disebut tahap praoperasional. Tahap praoperasional dimulai
dengan penguasaan bahasa yang lebih sistematis dan permainan simbolis.
Cara berpikir praoperasional sangat memusat
(centralized). Bila anak dikonfrontasi situasi yang multi-dimensional, maka ia
akan memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi saja dan mengabaikan
dimensi-dimensi yang lain dan akhirnya juga mengabaikan hubungannya antara
dimensi-dimensi ini. Contoh: Sebuah gelas tinggi ramping dan sebuah gelas
pendek dan lebar diisi dengan air yang sama banyaknya. Anak ditanya apakah air
dalam dua buah gelas tadi sama banyaknya. Anak kebanyakan akan menjawab bahwa
ada lebih banyak air dalam gelas yang tinggi ramping tadi karena gelas ini
lebih tinggi daripada yang satunya. Anak belum melihatdimensi-dimensi lain atau
dalam hal ini Piaget mengatakan bahwa anak tersebut belum memahami konsep
konservasi.
Berpikir praoperasional masih sangat egosentris.
Anak belum mampu (secara persepsual, emosional-motivasional, dan konsepsual)
untuk mengambil perspektif orang lain. Egosentris juga menjadikan anak pada
masa ini memiliki kepercayaan adanya kehidupan pada benda mati animism). Contoh: Biasanya anak-anak pada masa ini
mempercayai bahwa bulan itu hidup dan sebenarnya mengikuti di sekitar mereka ketika
mereka berjalan di malam hari. Dolgin dan Behrend 1984 dan Bullock 1985 : “Anak
yang menggunakan animisme adalah anak yang pengetahuannya dan pengertiannya
belum lengkap, belum mempunyai konsep yang umum tentang dunia.”
Jenis pemikiran simbolis yang dapat dicapai oleh
anak-anak pada tahap ini masih terbatas. Sebagai contoh, anak-anak pada tahap
ini belum dapat melakukan operasi yang dirujuk oleh Piaget sebagai representasi
mental timbal balik. Anak-anak pada tahap praoperasional akan mengalami kesulitan
memahami sebuah kegiatan timbal balik untuk mengembalikan ke kondisi semula
setelah suatu tindakan dilakukan. Contoh:
Seorang anak pada tahap praoperasional mungkin mengetahui bahwa 4 tambah 2
sama dengan 6, namun mereka tidak memahami kebalikan bahwa 6 dikurangi 2 sama
dengan 4.
Pada tahap ini juga anak-anak mengalami Transductive reasoning yaitu pemahaman
yang keliru mengenai hubungan sebab akibat tentang sesuatu hal. Contoh: Anak praoperasional bisa
menyimpulkan bahwa laba-laba adalah penyebab ruang bawah tanah menjadi dingin.
Tentu saja, ruang bawah tanah dingin dan ada laba-laba di dalamnya, tetapi anak
praoperasional sering bingung menjelaskan hubungan sebab akibat dari kedua
fakta ini.
4. Perkembangan
Sosial-Emosional
Pada awalnya, anak bergaul dengan siapa saja yang
dipilihnya untuk bisa bermain. Namun, lama-kelamaan anak mempunyai minat yang
lebih untuk bermain dengan teman sebayanya. Pada umur 2 tahun, kebanyakan anak
bermain sendiri (solitary play). Tipe
bermain ini berkurang frekuensinya ketika memasuki usia 2-5 tahun. Pertama,
kalaupun ada anak lain, ia tidak langsung bermain, namun mengamati dulu dengan
cara bermain secara paralel (parallel
play). Pada akhir dari tahap pra-operasional adalah cooperative play, dimana
melibatkan hubungan kerjasama memberi dan menerima antara dua anak-anak atau
lebih.
Jika kebutuhan berteman tidak terpenuhi baik karena
keterpencilan geografis atau karena anak yang dapat dijadikan teman terdiri
dari kelompok usia dan tingkat perkembangan yang berbeda atau mempunyai minat
serta nilai yang berbeda, anak sering mengisi kekurangan ini dengan cara
mengadakan teman khayalan (imaginary
playmate). Usia yang biasa untuk berteman khayal adalah tiga-empat tahun
dan di atas usia itu, anak biasanya menggantikannya dengan binatang peliharaan.
Binatang peliharaan seperti kelinci,
burung, ikan, kucing atau kura-kura.
Dalam teori tahap kanak-kanak Erikson, masa
kanak-kanak awal ini tergolong pada dua tahap. Pertama, Autonomy versus shame and doubt yaitu tahap dimana anak-anak akan membangun
baik kemandirian dan otonmi dan perasaan negatif malu dan ragu. Dalam mencari
otonomi mereka cenderung membangun rasa kemandirian yang kuat. Kedua, juga
memasuki tahap awal Intiative versus
guilt yaitu tahun-tahun dimana dunia sosial anak-anak akan semakin luas.
Ketika diminta untuk bertanggung jawab atas diri mereka sendiri, maka mereka
bisa memunculkan initiative. Ketika
mereka dibiarkan untuk tidak bertanggung jawab serta merasa cemas, mereka dapat
membangun terlalu banyak guilt. Erikson berpendapat bahwa anak-anak
kecil sangat tangguh. Menurutnya, rasa pencapaian sesuatu akan dengan cepat
mengatasi kebanyakan rasa bersalah.
0 komentar:
Posting Komentar