Kamis, 10 April 2014

Perkembangan Anak-Anak Awal


Awal masa kanak-kanak yang berlangsung dari dua sampai enam atau tujuh tahun, oleh orangtua disebut sebagai usia yang problematis, menyulitkan atau mainan; oleh para pendidik dinamakan usia prasekolah; dan oleh ahli psikologi sebagai prakelompk, penjelajah atau usia bertanya. Pada perkembangan ini terjadi perkembangan yang meliputi perkembangan fisik, perkembangan motorik, perkembangan kognitif dan perkembangan sosial. Perkembangan fisik berkaitan dengan perkembangan fisik secara kesuluruhan seperti tinggi badan, berat badan, pertumbuhan otak, gigi, tulang dan otot. Perkembangan motorik ditunjukan melalui perkembangan aktivitas gerak anggota tubuh secara keseluruhan. Perkembangan kognitif merujuk pada bagaimana pikiran, kecerdasan dan proses bahasa mengalami perubahan seiring kematangan seseorang. Sedangkan perkembangan sosial-emosional adalah yang menyangkut tentang bagaimana anak belajar menjalin kontak sosial dengan orang-orang yang ada di luar rumah, terutama dengan anak sebayanya dan berbagai perkembangan emosi yang dirasakan.
 
Beberapa istilah yang diberikan pada hal-hal berkaitan dengan masa kanak-kanak awal sampai akhir adalah:
      Preschool age yang menunjukan bahwa harapan dan tekanan yang diharapkan pada masa ini sangat berbeda dari yang nanti anak alami saat ia masuk sekolah.
·        Pregang age menunjukan bahwa anak mulai belajar pada hal-hal yang bersangkutan dengan prilaku sosialnya kelak.
·        Exploratory age menunjuk pada minat yang besar dari anak untuk bertanya apa saja yang ada di sekitarnya.
·        Imitative age menunjuk pada kecenderungan anak untuk mengikuti cara bicara atau prilaku apa saja yang ada di sekitarnya.
·        Creative age menunjuk pada setiap anak yang tampak lebih kreatif.

1.      Perkembangan Fisik
Tinggi badan dan berat badan pada setiap anak memiliki perbedaan. Perbedaan ini ditentukan oleh faktor ras, keturunan, pemberian nutrisi dan faktor lain yang dimiliki setiap anak dalam riwayat hidupnya. Dalam masa ini otot-otot anak menjadi lebih kuat dan tulang-tulang tumbuh menjadi besar dan keras. Otak pun lebih berkembang sekitar 75% dari berat otak dewasa. Gigi masih merupakan gigi susu dan akan berganti pada perkembangan berikutnya dengan gigi tetap.

2.      Perkembangan motorik
Ciri utama anak usia prasekolah adalah bergerak. Perkembangan motorik secara umum dapat dibagi ke dalam dua kelompok besar yaitu ketarmpilan tangan dan keterampilan kaki. Melalui keterampilan tangan, anak pada masa ini sudah belajar mandiri tidak hanya melakukan aktivitas harian seperti mandi, berpakaian, makan menggunakan sendok, menyisir rambut, mengecat, mencoret dan kegiatan lainnya. Sedangkan dengan keterampilan kaki anak belajar berjalan, melompat, berlari cepat dan memanjat.

3.      Perkembangan Kognitif
Dalam teori perkembangan kognitif Piaget masa kanak-kanak awal ini disebut tahap praoperasional. Tahap praoperasional dimulai dengan penguasaan bahasa yang lebih sistematis dan permainan simbolis.

Cara berpikir praoperasional sangat memusat (centralized). Bila anak dikonfrontasi situasi yang multi-dimensional, maka ia akan memusatkan perhatiannya hanya pada satu dimensi saja dan mengabaikan dimensi-dimensi yang lain dan akhirnya juga mengabaikan hubungannya antara dimensi-dimensi ini. Contoh:  Sebuah gelas tinggi ramping dan sebuah gelas pendek dan lebar diisi dengan air yang sama banyaknya. Anak ditanya apakah air dalam dua buah gelas tadi sama banyaknya. Anak kebanyakan akan menjawab bahwa ada lebih banyak air dalam gelas yang tinggi ramping tadi karena gelas ini lebih tinggi daripada yang satunya. Anak belum melihatdimensi-dimensi lain atau dalam hal ini Piaget mengatakan bahwa anak tersebut belum memahami konsep konservasi.

Berpikir praoperasional masih sangat egosentris. Anak belum mampu (secara persepsual, emosional-motivasional, dan konsepsual) untuk mengambil perspektif orang lain. Egosentris juga menjadikan anak pada masa ini memiliki kepercayaan adanya kehidupan pada benda mati animism). Contoh: Biasanya anak-anak pada masa ini mempercayai bahwa bulan itu hidup dan sebenarnya mengikuti di sekitar mereka ketika mereka berjalan di malam hari. Dolgin dan Behrend 1984 dan Bullock 1985 : “Anak yang menggunakan animisme adalah anak yang pengetahuannya dan pengertiannya belum lengkap, belum mempunyai konsep yang umum tentang dunia.”

Jenis pemikiran simbolis yang dapat dicapai oleh anak-anak pada tahap ini masih terbatas. Sebagai contoh, anak-anak pada tahap ini belum dapat melakukan operasi yang dirujuk oleh Piaget sebagai representasi mental timbal balik. Anak-anak pada tahap praoperasional akan mengalami kesulitan memahami sebuah kegiatan timbal balik untuk mengembalikan ke kondisi semula setelah suatu tindakan dilakukan. Contoh: Seorang anak pada tahap praoperasional mungkin mengetahui bahwa 4 tambah 2 sama dengan 6, namun mereka tidak memahami kebalikan bahwa 6 dikurangi 2 sama dengan 4.

Pada tahap ini juga anak-anak mengalami Transductive reasoning yaitu pemahaman yang keliru mengenai hubungan sebab akibat tentang sesuatu hal. Contoh: Anak praoperasional bisa menyimpulkan bahwa laba-laba adalah penyebab ruang bawah tanah menjadi dingin. Tentu saja, ruang bawah tanah dingin dan ada laba-laba di dalamnya, tetapi anak praoperasional sering bingung menjelaskan hubungan sebab akibat dari kedua fakta ini.

4.   Perkembangan Sosial-Emosional
Pada awalnya, anak bergaul dengan siapa saja yang dipilihnya untuk bisa bermain. Namun, lama-kelamaan anak mempunyai minat yang lebih untuk bermain dengan teman sebayanya. Pada umur 2 tahun, kebanyakan anak bermain sendiri (solitary play). Tipe bermain ini berkurang frekuensinya ketika memasuki usia 2-5 tahun. Pertama, kalaupun ada anak lain, ia tidak langsung bermain, namun mengamati dulu dengan cara bermain secara paralel (parallel play). Pada akhir dari tahap pra-operasional adalah  cooperative play, dimana melibatkan hubungan kerjasama memberi dan menerima antara dua anak-anak atau lebih.

Jika kebutuhan berteman tidak terpenuhi baik karena keterpencilan geografis atau karena anak yang dapat dijadikan teman terdiri dari kelompok usia dan tingkat perkembangan yang berbeda atau mempunyai minat serta nilai yang berbeda, anak sering mengisi kekurangan ini dengan cara mengadakan teman khayalan (imaginary playmate). Usia yang biasa untuk berteman khayal adalah tiga-empat tahun dan di atas usia itu, anak biasanya menggantikannya dengan binatang peliharaan. Binatang peliharaan  seperti kelinci, burung, ikan, kucing atau kura-kura.

Dalam teori tahap kanak-kanak Erikson, masa kanak-kanak awal ini tergolong pada dua tahap. Pertama, Autonomy versus shame and doubt yaitu tahap dimana anak-anak akan membangun baik kemandirian dan otonmi dan perasaan negatif malu dan ragu. Dalam mencari otonomi mereka cenderung membangun rasa kemandirian yang kuat. Kedua, juga memasuki tahap awal Intiative versus guilt yaitu tahun-tahun dimana dunia sosial anak-anak akan semakin luas. Ketika diminta untuk bertanggung jawab atas diri mereka sendiri, maka mereka bisa memunculkan initiative. Ketika mereka dibiarkan untuk tidak bertanggung jawab serta merasa cemas, mereka dapat membangun terlalu banyak  guilt. Erikson berpendapat bahwa anak-anak kecil sangat tangguh. Menurutnya, rasa pencapaian sesuatu akan dengan cepat mengatasi kebanyakan rasa bersalah.

0 komentar:

Posting Komentar