Sabtu, 21 Juni 2014

Stress



 Stress adalah suatu keadaan atau kondisi yang dapat menurunkan ataupun meningkatkan kemampuan seseorang atau individu dalam menyelesaikan suatu masalah.
Selama ini, stress selalu dianggap remeh terutama yang berkaitan dengan masalah kesehatan yang dialami seseorang.Namun, setelah ada penelitian yang membuktikan bahwa masalah kesehatan seseorang ternyata dipengaruhi oleh stress, hal itu mengubah sudut pandang semua orang tentang stress.Sistem imun tubuh individu juga dipengaruhi oleh stress.

Sumber-sumber Stress

Seseorang tidak mungkin stress tanpa alasan. Tentu ada yang menyebabkannya menjadi stress. Mengetahui sumber-sumber stress adalah langkah pertama dalam memahami dan mengatasinya.
Berikut adalah sumber-sumber stress :
1.      Life events (kejadian-kejadian dalam hidup)
Sumber stress yang paling umum adalah kejadian-kejadian dalam hidup yang dapat mengakibatkan stress karena individu membutuhkan adaptasi dan mencari penyelesaian terhadap masalah yang dihadapinya.Kejadian-kejadian dalam hidup baik itu positif maupun negatif dapat menimbulkan stress.
Beberapa kejadian negatif yang biasanya memberikan dampak stress yang paling besar adalah sebagai berikut :
a.       Kriminalitas, pelecehan seksual, dan kekerasan
b.      Kehilangan anggota keluarga
c.       Bencana alam.
d.      Terorisme
e.       Daily hasless (masalah sehari-hari).
Selain hal-hal negatif di atas, juga ada beberapa hal positif yang dapat mengakibatkan stress. Contohnya adalah saat seseorang baru lulus dari sekolah maupun kuliah, saat seseorang baru menikah, maupun saat seseorang baru memiliki anak.
2.      Frustation (frustasi)
Frustasi adalah hasil yang kita dapatkan ketika kita tidak bisa menemukan penyelesaian dari masalah yang sedang dihadapi atau ketika hal yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Kita dapat melihat frustasi di ekspresi seorang bayi yang tidak dapat meraih mainannya atau saat seorang mahasiswa yang terlihat kesal karena dia tidak memenuhi syarat untuk mengambil sebuah mata kuliah, padahal jika ia ingin lulus, ia harus lulus dari mata kuliah tersebut.
3.      Conflict (konflik)
Konflik hampir sama dengan frustasi. Konflik terjadi ketika dua atau lebih masalah atau harapan tidak dapat diselesaikan atau dipenuhi keduanya atau lebih karena saling bertolak belakang satu sama lain. Misalnya, saat seseorang telah berencana untuk pergi berlibur. Namun, tiba-tiba mobilnya mengalami kerusakan dan uang yang dimilikinya hanya cukup untuk pergi berlibur ataupun hanya cukup untuk memperbaiki mobilnya. Saat itulah seseorang menghadapi konflik karena dia harus memilih salah satu diantaranya. 
4.      Pressure (tekanan)
Tekanan adalah stress yang muncul akibat dari ancaman dari suatu kejadian yang negatif. Contohnya, adalah saat kita mengejar deadline. Semakin dekat dengan hari deadline, semakin kita akan merasa tertekan yang mengakibatkan kita semakin stress.
5.      Environmental condition (kondisi lingkungan)
Kondisi lingkungan juga dapat mengakibatkan kita menjadi stress.Kondisi lingkungan ini berhubungan dengan polusi udara, suhu atau temperatur udara, polusi suara, dan lain-lain.

Cara mengatasi Stress / Coping Stress

Ada dua metode dalam menghadapi stress, yaitu :
1.      Effective Coping
Tidak selamanya kita dapat menghindari stress di dalam hidup kita. Maka cara terbaik adalah menghadapinya. Effective coping dapat menghilangkan sumber stress ataupun dapat mengontrol reaksi dari stress.
Ada beberapa cara efektif untuk menghilangkan sumber stress ataupun untuk mengontrol reaksi individu terhadap stress, yaitu:
a.      Menghilangkan atau mengurangi stress
Misalnya, seorang suami atau istri yang menghadapi masalah besar dalam rumah tangganya dan mengakibatkan stress, memiliki dua cara untuk mengakhiri stressnya, yaitu mendiskusikan masalahnya dengan konsultan pernikahan atau mengakhiri pernikahannya.
b.      Cognitive coping
Cara ini meliputi perubahan bagaimana individu berpikir tentang kejadian stress  tersebut. Pertama  yaitu dengan reappraisal. Hal ini berkaitan dengan bagaimana kita menginterpretasi peristiwa stress. Contohnya, seorang musisi yang sukses di albumpertamanya dan jatuh di album keduanya akan menilainya sebagai kegagalan besar danmembuatnya stress. Namun seorang musisi senior menasihatinya untuk tidak menyerahdan menjelaskan bahwa hal yang dialaminya sebagai hal yang biasa. Akhirnya, musisimuda itu menginterpretasi kegagalannya bukan sebagai sumber stress, melainkan sebagaitantangan kedepannya untuk melakukan yang lebih baik lagi. Yang kedua dengan religious coping. Contohnya, ketika orang tua meninggal, maka individu menginterpretasikannya sebagaisuatu takdir yang memang harus dilalui setiap individu.
c.       Mengontrol reaksi stress
Ketika sumber stress tidak dapat dihilangkan atau diubah, pilihan efektif lainnya adalah mengontrol reaksi tubuh terhadap stress, baik secara psikologis dan fisik. Contohnya, seorang pengusaha muda memulai bisnis barunya dan ia tahu bahwa dua tahun pertama akan sangat membuatnya stress. Menyadari bahwa ia tidak dapat menghilangkan sumber stress (bisnis baru), maka yang dapat dilakukannya adalah mengontrol reaksinya terhadap stress. Misalnya dengan melakukan banyak kegiatan yang santai seperti mengikuti kelas aerobic, pergi liburan bersama orang terdekat, dan lain-lain.

2.      Ineffective Coping
Walaupun banyak usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi stress dengan cara yang baik dan benar, sayangnya banyak individu yang mengatasi stress dengan cara yang salah. Cara yang dilakukan memang dapat mengatasi stress, namun solusi yang ditawarkan hanya bersifat sementara, bahkan akan membuat masalah lebih buruk.
Contoh dari ineffective coping adalah :                                            
a.      Menghindar
Contohnya, suami yang memiliki masalah rumah tangga cenderung menghindari istrinya dan lebih memilih pergi ke bar mabuk-mabukan atau yang lebih parah adalah perselingkuhan. Apa yang dilakukan suami itu memang menghilangkan stress-nya sementara, namun akan membuat masalah yang lebih buruk
b.      Agresi
Reaksi umum seseorang yang frustasi adalah agresi atau tindak kekerasan atau kasar.Contohnya, seorang wanita yang sudah lama mencoba menarik perhatian  lawan jenisnyadan  gagal, dapat memilih jalan bermusuhan dengan pria tersebut agar dirinya tidak stress.
c.       Self-medication
Banyak orang tidak efektif mengatasi stress dengan menggunakan rokok, alkohol, dan obat-obatan lain untuk menenangkan reaksi emosional mereka terhadap stress.  Meskipun  alkohol dapat mengurangi  kecemasan  bagi sebagian orang,  tapi tidak untuk menghapus sumber  stress itu sendiri dan malah menambah masalah itu sendiri baik dalam  hubungan, belajar, prestasi kerja, dan kesehatan dalam jangka panjang.
d.      Defense Mechanism
Menurut Freud, ego memiliki suatu kemampuan pertahanan diri terhadap suatu ketegangan atau ketidaknyamanan yang disebut dengan defense mechanism. Mekanisme pertahanan utama adalah sebagai berikut:
o   Displacement. Keadaan dimana anda tidakaman dantidak cocok   untuk mengungkapkan perasaan agresif atau seksual terhadap orang yang menciptakan stress  (seperti bos yang memerahi anda), maka perasaan tersebut di alihkan pada orang lain yang lebih aman (seperti berteriak pada teman Anda ketika Anda benar-benar marah dengan atasan Anda).
o   Sublimation. Usaha pengalihan hasrat yang bersifat premitif ke tingkah laku yang dapat di terima masyarakat. Seperti orang yang mempunyai dorongan kuat untuk berkelahi di alihkan dalam olahraga keras seperti bertinju,gulat, dan lain-lain.
o   Projection.  Merupakan usaha untuk menyalahkan orang lain dalam kegagalan. Seperti  ketika gagal dalam ujian dia menyalahkan kondisinya saat itu yang sedang flu.
o   Reaction Formation. Mencegah keinginan yang berlebihan dengan melebih-lebihkan sikap dan prilaku yang berlawanan. Seorang pria yang sudah menikah dengan keinginan yang kuat untuk seks di luar nikah mungkin mulai kampanye untuk  membersihkan kotanya dari panti pijat dan pelacur.
o   Rationalization. Stress berkurang dengan "menjelaskan tentang" sumber stress
dengan cara yang logis. Seorang pria yang ditolak oleh kekasihnya mungkin
memutuskan bahwa ia senang karena ia memiliki begitu banyak kesalahan atau
karena ia benar-benar tidak mau menyerah dengan kehidupannya sebagai pria
single.


0 komentar:

Posting Komentar