Sabtu, 21 Juni 2014

Operant Conditioning



Operant Conditioning adalah belajar dimana konsekuensi dari perilaku mengarahkan pada kemungkinan terjadinya perilaku.
Tidak seperti Classical Conditioning dimana perilaku dasarnya adalah alami, sedangkan operant conditioning diterapkan pada respon-respon volunter, dimana seorang organisme menampilkan niat untuk melakukan hasil yang diinginkan. Istilah operant menekankan pada organisme beroperasi dalam lingkungannya untuk menghasilkan perilaku yang diinginkan, contohnya belajar dengan lebih keras akan diberikan nilai yang bagus.

Reinforcement
Reinforcement adalah proses dimana stimulus meningkatkan kemungkinan terjadinya perilaku yang telah dimunculkan. Contohnya menekan pedal akan terjadi kembali karena stimulus makanan. Setiap stimulus yang meningkatakan kemungkinan terjadi kembalinya perilaku.
1. Reinforcement Positif adalah konsekuensi positif yang mengarahkan perilaku untuk meningkatkan kemunkinan terjadinya kembali perilaku tersebut. Konsekuensi yang ditambahkan kelingkungan yang menyebabkan peningkatan dalam respon yang telah terjadi. Contohnya mahasiswa yang menerima KHS diakhir semester kemungkinan menjadi pemicu peningkatan semangat belajar untuk setiap semester selanjutnya. Disini perilaku yang semakin sering muncul disebut dengan operan respon, sedangkan konsekuensi positif dari respon tersebut diistilahkan penguat positif.
Dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam menggunakan penguatan reinforcement positif adalah :
1.      Timing
Penguat positif harus diberikan dalam waktu yang singkat mengikuti responnya. Delay of reinforcement merupakan bagian dari waktu antara penguat positif dan respon yang akan mengurangi efisiensi dari operant conditioning.
2.      Konsistensi pemberian reinforcement
Pemberian penguatan harus konsisten dilakukan, diberikan setelah setiap terjadinya respon.
Penguatan positif yang terjadi bukan hanya karena sengaja diatur/ dibentuk secara sengaja. Konsekuensi yang alamiah dari perilaku juga bisa menjadi penguat. Kita akan selalu dipengaruhi oleh konsekuensi dari perilaku kita, dan juga selalu belajar untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan kita melalui operant conditioning.
2. Reinforcement Negatif
Reinforcement negatif adalah perilaku yang menghilangkan sesuatu yang negatif, yang mendorong peningkatan kemungkinan bahwa respons yang telah muncul akan diulang di masa depan.
Contohnya: pada saat terluka, kita akan mengobatinya dengan obat luka, dengan demikian kita telah menghilangkan/mengurangi sesuat yang negatif (pemberian obat pada luka). Maka besar kemungkinan jika kita terluka kembali maka kita akan menggunakan obat luka tersebut kembali. Penguatan negatif mengajarkan kepada individu bahwa melakukan tindakan akan menghilangkan kondisi negatif yang ada di lingkungan. Penguatan negatif terjadi ketika perilaku menghapus atau menghindari sesuatu yang negatif, dan perilaku tersebut mempunyai kemungkinan untuk meningkatkan hasil pada masa selanjutnya.

Hukuman/Punishment    
Punishment atau hukuman adalah sebuah konsekuensi negatif dari sebuah perilaku, yang mana  menekan sebuah pengurangan frekuensi dari prilaku yang dihasilkan. Ketika secara pantas digunakan, hukuman hukuman dapat menjadi sebuah dan alat hasil untuk mengurangi dari perilaku yang tidak pantas.
Cara-cara menggunakan punishment:
1.      Jangan menggunakan hukuman fisik
2.      Hukum perilaku yang tidak pantas bertahap
3.      Yakinlah bahwa kamu telah melakukan reinforcement dengan positif
4.      Lakukan penyelesaian terhadap  individu, hukuman perlaku apa yang akan diberi dan penolakan terhadap semua cara dari hukuman dikedepannya sampai perilakunya terhenti.
5.      Jangan gabungan hukuman dengan penghargaan untuk perilaku yang sama
6.      Sekali kali kamu harus melanjutkan hukuman, jangan kembali ke awal.

Shaping / Pembentukan
Shaping adalah strategi penguatan positif yang diberikan pada perilaku-perilaku yang mendekati perilaku yang diinginkan. Shaping dilakukan ketika dibeberapa situasi respon yang diharapkan tidak kunjung muncul.

Generalisasi dan Diskriminasi
Generalisasi adalah proses dimana, setelah suatu stimulus dikondisikan untuk menghasilkan suatu respons tertentu, stimulus yang mirip dengan stimulus asli menghasilkan respon yang sama.(rangsanga baru mirip dengan rangsangan yang dikondisikan).
Diskriminasi stimulus adalah proses yang terjadi jika 2 stimulus cukup berbeda satu samalainnya  dimana 1 stimulus membangkitkan suatu respons terkondisi namun stimulus yang lain tidak,( kemampuan untuk membedakan 2 stimulus atau lebih).

Extinction
Extinction adalah suatu proses penghilangan respon yang telah dipelajari karena penghapusan sumber asli belajar. Extinction terjadi ketika respon yang dipelajari berhenti karena dipengaruhi aspek lingkungan yang membuat perubahan pembelajaran.

0 komentar:

Posting Komentar