Minggu, 28 Juni 2015

Evaluasi Tugas Pendidikan Orang Dewasa dengan Pendekatan Peer Learning

KELOMPOK 1
Judul program pembelajaran : Meningkatkan Perilaku Prososial Untuk Melahirkan Generasi Penerus Bangsa yang Humanis
Pendekatan yang digunakan : Peer learning

1. Evaluasi Presentasi
·         Kelompok mempersiapkan mental, slide presentasi, dan perlengkapan yang diperlukan untuk pelaksanaan presentasi yaitu laptop dan flashdisk. Flashdisk digunakan sebagai antisipasi apabila terjadi masalah dengan laptop.
·         Semua anggota kelompok telah dikordinasikan untuk dapat hadir semua dalam pelaksanaan presentasi.
·         Setiap anggota juga mempersiapkan kembali materi yang telah didiskusikan dalam kelompok untuk ditampilkan pada saat presentasi.
·         Pada saat hendak maju melakukan prsentasi tiba-tiba laptop yang hendak digunakan untuk menampilkan presentasi mengalami masalah atau kerusakan. Oleh karena itu akhirnya kelompok meminjam laptop dari kelompok lain untuk menampilkan slide presentasi yang sebelumnya telah disimpan di dalam flashdisk. Namun selebihnya presentasi berjalan dengan lancar.
·         Sebelum memulai presentasi, kelompok melakukan ice breaking terlebih dahulu yang dimaksudkan agar penonton dapat lebih fokus memperhatikan presentasi kami.
·         Lalu setiap anggota bergantian menjadi presenter sambil menampilkan materi yang diajarkannya ketika menjadi tutor.
·         Dalam setiap presentasi satu materi, presenter juga mengajak penonton untuk memberikan komentar atau pendapat. Hal ini dilakukan agar penonton juga tetap fokus terhadap materi yang sebelumnya telah kami diskusikan di dalam kelompok.
·         Dalam presentasi, kami menyajikan materi berupa slide/power point,gambar, video, iklan, lagu, dan koran yang dapat ditampilkan dengan baik.
2. Evaluasi Pelaksanaan program
·         Sebelum melaksanakan pembelajaran di luar kelas dengan pendekatan peer learning, kami menentukan terlebih dahulu kapan waktu yang tepat.
·         Kami memakan waktu yang cukup lama untuk berdiskusi menentukan waktu pelaksanan program.
·         Setiap anggota mempersiapkan bahan tentang materi perilaku prososial berdasarkan alat bantu  yang telah ditetapkan dalam perencanaan.
·         Setiap anggota sesungguhnya cukup kesulitan untuk mencari bahan materi yang sesuai karena kami ingin berusaha menyajikan materi yang terbaik. Namun dengan tetap saling berdiskusi, kami akhirnya bisa memutuskan materi yang paling tepat. 
·         Program pembelajaran dilakukan selama lima kali pertemuan dengan setiap anggota kelompok bergantian menjadi tutor.
·         Kendala utama yang dihadapi adalah beberapa anggota kelompok tidak datang tepat waktu.
·         Karena program ini dilakukan di luar kelas yaitu tepatnya di taman belakang kampus, maka cuaca juga cukup berpengaruh terhadap pelaksanaan program misalnya cuaca yang cukup panas atau karena hujan.
·         Dalam proses diskusi, dipastikan semua anggota kelompok dapat menyampaikan pendapatnya berkaitan dengan materi yang disampaikan.
3. Evaluasi Berdasarkan Feedback
3.1. Feedback dari penonton
·         Habibie
Pertayaan/pendapat : Iklan rinso, kotor-kotoran tidak apa-apa saat membantu orang tua. Tapi di Indonesia kan tidak bisa seperti itu. Ya kalau kotor-kotoran kena marah sama mamanya lah?
Tanggapan kelompok : Esensi yang mau dilihat dari iklan tersebut adalah perilaku prososial yang ditampilkan. Untuk masalah kotor-kotoran, itu mindset yang perlu diubah dari orang tua. Lihat tujuan dari  apa yang dilakukan oleh anak.
·         Etika manda
Pertanyaan/pendapat : Sebenarnya kegiatan kalian ini di luar atau di dalam? Soalnya di kelas juga ditampilkan dan bertanya pendapat audience juga. Kegiatan peer learning kalian benar dilakukan atau bagaimana? Seperti apa proses pelaksanaanya. Esensi dari andragoginya dimana? Sementara kan di  andaragogi kita menyediakan materi yang dibutuhkan oleh subjek yang dituju.
Tanggapan kelompok : Ini kegiatannya di luar. Kami hanya ingin menampilkan kembali media yang kami gunakan dalam peer learning kami. Kami melakukannya di taman tengah Psikologi. Dokumentasinya ada, tapi laptopnya mati dan disitu dokumentasinya. Kegiatan peer learning ini kami lakukan dengan setiap orang dalam kelompok menjadi tutor bagi teman lainnya di dalam kelompok andragogi ini  juga. Dengan pembagian tugas seperti yang telah kami tampilkan saat presentasi.  Cynthia menjadi tutor pertama dengan media iklan. Selanjutnya Rizky dengan media gambar lalu Irawati dengan media berupa video. Dan selanjutnya ada Andriani dengan media lagu dan Sinta dengan media berita atau artikel dari koran.
3.1. Feedback dari dosen
·         Bu Rola
Pertanyaan/pendapat : Sebenarnya saya juga bingung. Ini ditujukan untuk anak-anak atau dewasa kah. Karena iklan dan video yang ditampilkan itu pemerannya anak-anak. Tapi di lagu yang diputar itu untuk orang dewasa. Begitu juga dengan gambar dan beritanya.
Tanggapan kelompok : Ditujukan untuk semua. Kelompok hanya ingin menunjukkan perilaku prososial dari masing-masing media tersebut, dimana perilaku prososial inilah yang menjadi topik peer learning kelompok kami.  Jadi memang mendasarkannya pada perilaku prososialnya bukan objek yang ada di media tersebut. 


Anggota Kelompok 1 :

Minggu, 14 Juni 2015

Evaluasi Pembelajaran Peadagogi Kelompok 9





1. Evaluasi berdasarkan pelaksanaan presentasi tugas
·  Kelompok sudah cukup siap untuk mempresentasikan pembelajaran yang dilakukan, yang diperlengkapi dengan kesiapan mental dan kesiapan bahan materi yang akan diprsentasikan.
·  Materi presentasi menampilkan latar belakang pembelajaran, teori yang mendasari pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pembagian tugas, serta dokumentasi.
·  Kendala secara teknis, proyektor yang tersedia ternyata kurang memadai, sehingga kelompok harus berulang kali memperbaiki sambungan antara laptop dengan proyektor.
·  Kendala dari kelompok : salah satu anggota kelompok terlambat masuk, sehingga tidak turut melakukan presentasi bersama anggota kelompok lainnya.

2. Evaluasi berdasarkan feedback (pertanyaan, saran, dan kritik)

2.1 Pertanyaan, saran, dan kritik dari teman-teman

Firman 13-088
1.  Apa yang melatarbelakangi tema “Love Your Country”?
Jawaban kelompok : Pada prinsip yang kelompok yakini tentang pedagogi adalah membimbing anak untuk mencapai kedewasaan. Salah satu ciri penting yang harus dimiliki oleh pribadi yang dewasa adalah mengenal dan mencintai negara tempat kelahirannya. Oleh karena itu lah pembelajaran yang bertemakan “Love Your Country” cukup mewakili tujuan kami untuk membentuk ciri pribadi yang dewasa pada diri anak karena tema ini berkaitan dengan pengenalan terhadap negara tempat mereka tinggal.

2. Coba jelaskan intersection dari ketiga tema pembelajaran yang dilakukan selama tiga hari tersebut?
Jawaban kelompok : Selain mengenal dan mencintai negara, kelompok juga meyakini bahwa pribadi yang dewasa adalah pribadi yang kreatif dan memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik. Oleh karena itu lah kelompok mencoba memberikan pembelajaran dengan tujuan spesifik yang berbeda-beda dalam kurun waktu tiga hari. Kelompok berpendapat bahwa ketiga hal tersebut harus diberikan secara bersamaan agar tujuan utamanya dapat tercapai dengan lebih maksimal. Tujuan utama dimaksudkan sebagai tujuan membimbing anak mencapai kedewasaannya.

3. Kenapa presenter tidak menjelaskan alasan Lindka tidak ikut serta di hari pertama?
Jawaban kelompok : Untuk pertanyaan ini sesungguhnya murni karena kesalahan presenter yang lupa untuk menjelaskan ketidakhadiran dari salah satu anggota kelompok.

Rizki amelia 13-024
1. Kenapa anggota memiliki lebih dari satu peran?
Jawaban kelompok : Hal ini dikarenakan kelompok berusaha untuk mengoptimalkan kinerja berdasarkan jumlah kehadiran anggota kelompok. Sebagai catatan, kehadiran anggota kelompok tidak cukup lengkap dalam setiap pembelajaran yang dilakukan. Dalam satu kali pertemuan, anggota yang hadir hanya 3-4 orang, padahal jumlah anggota kelompok yang sebenarnya adalah 5 orang. Oleh karena itu dalam setiap pertemuan ada saja anggota kelompok yang memiliki dua peran seperti mengambil dokumentasi sekaligus sebagai pengajar.

2. Bagaimana indikator mengenai tujuan pembelajaran telah tercapai atau tidak?
Jawaban kelompok : Untuk melihat indicator keberhasilan tujuan pembelajaran adalah dengan cara melakukan wawancara terhadap anak-anak yang menjadi murid kami. Kami bertanya kembali apa saja yang mereka ingat terhadap materi pembelajaran yang diberikan selama tiga hari. Hasilnya anak-anak sudah dapat mengingat kembali apa saja atribut negara Indonesia, menyampaikan perasaan senang mereka untuk kegiatan menghias kue, dan dapat menyebutkan beberapa nama buah dalam bahasa Inggris. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh dari anak-anak ini, kelompok pun beranggapan tujuan pembelajaran sudah tercapai dengan cukup baik.

Devira 13-031
1. Dengan adanya anggota yang tidak hadir, lalu bagaimana esensi tanggung jawab orang dewasa dalam praktek peadagogi?
Jawaban kelompok : Untuk menanggapi pertanyaan ini, kelompok sadar bahwa hal tersebut adalah salah satu kelemahan dari kinerja kelompok kami. Kelompok cukup kesulitan mengkoodinasikan waktu yang tepat untuk melakukan praktek pembelajaran secara bersama-sama. Oleh karena itu lah bagi kelompok, hal ini menjadi kritik yang mengingatkan agar kelak kami dapat menjadi pengajar yang lebih bertanggung jawab bagi anak-anak.

2. Bagaimana dengan anak-anak yang tidak antusias?
Jawaban kelompok : Kelompok menjelaskan bahwa awalnya anak-anak yang menjadi murid kami memang kurang antusias, namun pada hari berikutnya kelompok menemukan ada antusiasme yang meningkat pada diri anak-anak tersebut.

2.2 Pertanyaan, saran, dan kritik dari dosen pengampu Bu Dina
·   Kehadiran dari anggota kelompok yang kurang lengkap merupakan hal yang seharusnya tidak boleh terjadi. Kelompok diharapkan dapat menjalankan peran sebagai pembimbing anak-anak dengan lebih bertanggung jawab.
·  Tema pembelajaran kurang komperehensif. Sebaiknya kelompok dapat memberikan pembelajaran dengan tema yang lebih komperensif misalnya lebih memfokuskan program pembelajaran pada satu tema “Love Your Country”.
·   Kelompok menyebutkan Presiden Indonesia dengan nama Jokowi, padahal seharusnya yang benar dan tepat adalah Joko Widodo. Kelompok seharusnya bertugas memberikan informasi yang setepat-tepatnya berkaitan dengan materi pembelajaran.
·   Terlepas dari kekurangan yang dimiliki kelompok, bagaimanapun usaha yang dilakukan oleh kelompok dalam memberikan program pembelajaran dalam prinsip pedagogi, layak mendapat apresiasi. Kekurangan yang ada seharusnya bukanlah hal yang mematahkan semangat, namun sebagai bahan pembelajaran untuk dapat melakukan sesuatu yang lebih baik lagi.